Untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona, maka perlu dilakukan pemeriksaan swab test atau biasa disebut juga PCR (polymerase chain reaction). Petugas medis akan mengambil sampel atau apusan dari saluran pernapasan. Lalu sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut, apakah ada atau tidak virus penyebab COVID-19 di dalam tubuh.
Dibanding jenis tes lainnya, swab test masih menjadi metode pendeteksi COVID-19 yang dianggap paling akurat. Selain swab test, jenis tes infeksi virus corona lainnya adalah rapid test yang menggunakan sampel darah. Bedanya, rapid test hanya mampu mendeteksi bagian antibodi yang terbentuk karena adanya infeksi virus.
Pemeriksaan rapid test dianggap kurang akurat, karena antibodi tersebut baru akan terbentuk sekitar 7 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Sehingga rentan terjadi hasil negatif palsu. Ini berarti orang yang menjalani rapid test dan hasilnya non-reaktif, belum tentu tidak terinfeksi COVID-19.
Rapid test biasanya dijadikan sebagai tes skrining awal saja. Sedangkan hasil swab test yang dijadikan sebagai pegangan untuk menentukan diagnosis.
Prosedur Swab Test Corona
![]() |
Image : suara.com |
Cara pemeriksaan swab test menggunakan apus tenggorokan di belakang hidung (nasofaring) atau bagian belakang mulut (orofaring). Adapun sampel di belakang hidung lebih direkomendasikan dibanding sampel orofaring yang hanya sebagai alternatif saja.
1. Swab test corona melalui hidung
- Guna memastikan tidak ada sumbatan, maka setiap pasien akan diminta untuk meniup napas melalui hidung.
- Untuk memudahkan pengambilan sampel, pasien akan diminta sedikit agak mendongak ke atas
- Bagian lubang hidung pasien akan dimasukkan alat swab yang berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang, untuk mencapai bagian belakang hidung.
- Dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik, dokter akan mengambil sampel.
2. Swab test corona melalui tenggorokan
- Langkah pertama, pasien diminta untuk membuka mulut secara lebar-lebar
- Berhubung swab tidak boleh menyentuh lidah, alat swab akan dimasukkan ke mulut pasien hingga mencapai bagian belakang tenggorokan saja
- Dokter akan mengambil sampel dengan menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik
Alat swab tersebut, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tabung khusus dan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan PCR.
Untuk bisa mendapatkan hasil yang akurat, pasien diminta untuk tetap kooperatif hingga proses pengambilan sampel selesai.
Mereka yang Membutuhkan Swab Test Corona
Siapapun bisa melakukan swab test secara mandiri, baik di rumah sakit, klinik maupun laboratorium. Lalu, siapa saja yang memang benar-benar membutuhkan swab test?
- Orang yang memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19
- Orang dalam pemantauan (ODP)
- Pasien dalam pengawasan (PDP)
- Pasien dengan hasil rapid test yang positif
Kelompok orang tersebut selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk menjalani pemeriksaan PCR.
Swab Test di Laboratorium GSI
Salah satu laboratorium yang menjadi rekomendasi untuk melakukan swab test adalah GSI (Genomik Solidaritas Indonesia) Lab. Di sini, kalian bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat, cepat dan dilakukan oleh tenaga ahli yang profesional. Praktisnya, kalian juga bisa mendaftar secara online jika ingin melakukan swab test secara mandiri.
Jika kalian tertarik, berikut adalah alamat lengkap dan jam operasionalnya :
LAB
Jl. R. A. Kartini No. 34 Cilandak, Jakarta, Indonesia
OPERATIONAL HOURS
Monday - Sunday and Holidays
08.00 - 18.45
OFFICE
Graha Mitra, 4th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 21, Jakarta
HELPLINE
helpline@gsilab.id
+62 21 8086 6080
Demikian artikel tentang prosedur swab test corona yang bisa Admin bagikan. Semoga bermanfaat.