Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Salahkan Gadget! Begini Cara Mendidik Gen Z

Mendidik Gen Z dengan Memanfaatkan Gadget

Gen Z atau generasi Z merupakan sebutan bagi mereka yang lahir pada rentang tahun 1997 - 2012. Generasi ini lahir pada era serba digital, akses internet telah menjadi kebutuhan bagi Gen Z. Inilah mengapa Gen Z sangat identik dengan teknologi modern. Bayangkan saja, baru lahir saja sudah disuguhi oleh teknologi.

Siapapun kita, termasuk Gen Z, tentu saja tidak bisa lepas dari teknologi, internet dan gadget, yang mana keberadaannya memang untuk membantu memberikan kemudahan dalam beraktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, berbisnis dan lain sebagainya.

Hadirnya gadget di era modern ini, membawa pengaruh yang besar bagi penggunanya. Adapun dampak tersebut, bisa saja positif atau negatif, tergantung bagaimana cara menggunakannya. Nah, hal inilah yang perlu diwaspadai bagi para orang tua dan anak-anak di era modern seperti sekarang ini.

Lantas, bagaimana caranya agar orang tua dapat memanfaatkan gadget sebagai media edukasi yang tepat untuk putra-putri tercinta? Bagaimana caranya mendidik anak-anak Gen Z, tanpa mengesampingkan kehadiran gadget?. Baca terus artikel ini hingga titik terakhir ya guys 😉. 

Ikutan Webinar dari Sinotif, Hadirkan Materi Pembelajaran yang Informatif

Pada suatu kesempatan, saya mengikuti sebuah webinar dengan tema : "Mendidik Gen Z dengan Pendekatan Kekinian". Webinar ini diselenggarakan oleh lembaga kursus online live interaktif Sinotif. Sinotif sendiri merupakan sebuah platform yang menawarkan layanan bimbingan belajar matematika, fisika dan kimia, melalui layanan tatap muka maupun live interaktif, video tutorial hingga aplikasi tanya jawab soal di ponsel.

Lembaga kursus yang telah berdiri sejak tahun 2000 ini, memberikan layanan kepada para siswa mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMU dengan ragam sekolah nasional, nasional+ maupun sekolah internasional.

Bimbingan Belajar Matematika

Materi pembelajaran di Sinotif ini cukup lengkap, terstruktur, paling praktis dan paling mudah untuk dipelajari, karena Sinotif merupakan sebuah lembaga semi privat dengan ciri khas kelengkapan, kecepatan, kemudahan dan fun. Tim pengajar dari Sinotif memiliki komitmen tinggi dan terdiri dari orang-orang yang positif, mencintai dunia pendidikan yang berorientasi terhadap hasil didikan serta penuh integritas.

Bagi Anda yang penasaran ingin mengetahui harga Sinotif, jadwal pembelajaran, paket-paket apa saja yang tersedia, dapat langsung menghubungi kontak di website resmi Sinotif. 

Cara Mendidik Gen Z dengan Melibatkan Internet dan Gadget

Materi yang dibahas dalam webinar tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini dan cukup penting untuk diperhatikan bagi para orang tua, termasuk saya sendiri. Kebetulan anak pertama saya juga termasuk Gen Z kelahiran tahun 2009. Meski hanya berdurasi sekitar satu jam saja, tetapi materi yang disampaikan cukup berbobot.


Narasumber kali ini disampaikan oleh Firmansyah, atau biasa disapa Bang Firman. Ia merupakan seorang guru sekaligus seorang blogger dan juga konten kreator yang telah memiliki banyak prestasi cemerlang. Dalam webinar tersebut Bang Firman membeberkan rahasia bagaimana cara mendidik Gen Z di tengah gempuran teknologi yang masuk.

Webinar Bareng Sinotif

1. Manfaatkan gadget sebagai media edukasi untuk anak

Tidak selamanya internet dan gadget berdampak buruk bagi anak-anak. Faktanya, gadget seperti ponsel ataupun laptop memiliki manfaat untuk dunia pendidikan. Anak-anak dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dari internet sebagai pembelajaran. 

Anak-anak juga dapat mengakses ke berbagai sumber pembelajaran online, seperti e-book, video pembelajaran, situs web pendidikan hingga platform belajar online seperti Sinotif.

Gadget juga bermanfaat untuk membantu anak-anak dalam meningkatkan keterampilan me-manage waktu lebih optimal. Misalnya saja menggunakan aplikasi untuk mengelola tugas sekolah, memanfaatkan kalender untuk mengatur jadwal hingga menyelesaikan tugas sekolah dengan aplikasi pendukung pada ponsel.

Hal ini tentu sangat baik untuk meningkatkan keterampilan sekaligus melatih sifat kreativitas bagi anak-anak. Melalui internet dan gadget, mereka akan terus mengeksplor hal-hal baru sekaligus pengalaman yang mungkin saja belum pernah mereka temui sebelumnya. 

2. Tidak hanya guru, orang tua juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anak

Anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan di sekolah saja. Keluarga, terutama orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang serta pengertian.

Orang tua bertanggungjawab untuk memberikan edukasi, menyediakan lingkungan yang kondusif, memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif serta menyediakan nasehat dan arahan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, jangan hanya mengandalkan sekolah saja untuk mendapatkan pendidikan yang optimal. Keluarga, terutama orang tua turut andil dalam mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang.

3. Guru dan orang tua harus menjadi role model yang baik

Guru harus mampu memberikan role model atau contoh yang baik bagi anak-anak didiknya, karena guru adalah panutan bagi siswa/siswi di sekolah. Ketika seorang guru menerapkan karakter itu dalam kehidupan sehari-hari, maka besar kemungkinan para siswa juga akan mencontoh perilaku gurunya 

Tidak hanya guru saja, orang tua pun perlu menjadi role model yang baik bagi anak-anak di rumah. Perilaku, sikap, dan nilai-nilai karakter yang ditunjukkan oleh orang tua dapat membentuk karakter dan kepribadian anak secara positif.

Dengan menjadi contoh yang baik, orang tua dapat membentuk karakter sekaligus mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang baik serta kemampuan untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungan di sekitarnya.

4. Praktik lebih ampuh daripada hanya teori

Anak-anak zaman sekarang, termasuk Gen Z rupanya lebih tertarik dengan arahan atau nasehat yang disertai praktik secara langsung. Artinya, apalah artinya nasehat, jika yang menasehati tidak menjalankannya terlebih dulu. Mereka tidak akan mau melakukannya, jika tidak dicontohkan terlebih dulu.

Hal ini masih relevan dengan poin nomor tiga, yaitu jika ingin nasehatmu didengar dan dilaksanakan, maka jadilah contoh yang baik bagi anak-anak. Minimal diri kita sudah konsisten menjalankannya, sebelum menasehati orang lain.

Percuma juga kan, kita sudah nasehatin panjang lebar, tapi diri kita sendiri tidak melakukannya. Maka dari itu, berilah nasehat di saat diri sudah konsisten menjalankan isi nasehat tersebut.

5. Tingkatkan bonding dengan anak-anak

Cara mendidik Gen Z yang selanjutnya adalah dengan membentuk bonding (terjalin kedekatan yang baik) antara orang tua dan anak-anak. Misalnya saja bermain game bareng atau nonton video kesukaan anak bersama-sama.

Bonding antara orang tua dan anak-anak sangatlah penting, agar anak merasa aman, nyaman, diakui dan mendapatkan dukungan. Anak-anak yang merasa aman dan nyaman, akan tumbuh dengan perasaan yang bahagia, sehingga lebih mudah menghindari stres. Kondisi ini akan membantu menjaga imun tubuh anak yang bahagia. 

Konklusi

Dari penjabaran di atas, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa cara mendidik Gen Z secara garis besar tidak jauh berbeda dengan cara mendidik generasi-generasi sebelumnya. Di era digital seperti sekarang ini, penyampaian edukasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan gadget sebagai media pembelajaran, karena anak-anak biasanya akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan teknologi yang sedang berkembang.

Walau bagaimanapun juga, orang tua tidak bisa mencegah anak-anak menggunakan gadget. Yang perlu dilakukan adalah mendampingi, mengawasi dan memantau mereka selama berinteraksi dengan gadget.

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Jangan Salahkan Gadget! Begini Cara Mendidik Gen Z "