Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging

Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging

Salah satu fitur yang disematkan di ponsel kelas menengah dan kelas atas (flagship) adalah fitur fast charging atau pengisian daya yang cepat. Namun mungkin kamu juga sering mendengar istilah quick charging bukan? Lantas, apa perbedaan fast charging dan quick charging?

Ponsel-ponsel kekinian sebagian besar telah disematkan dengan teknologi pengisian daya yang cepat, sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk proses charging. Hal ini secara tidak langsung mampu menjaga produktivitas kita sehari-hari.

Salah satu ponsel yang telah disematkan fitur fast charging adalah OPPO Reno6 yang telah Susahsinyal.com ulas.

Meski keduanya terdengar sama, akan tetapi kedua istilah tersebut sebenarnya berbeda. Sebelum kita mengetahui perbedaannya, mari kita cari tahu terlebih dulu apa arti dari fast charging. 

Pengertian Fast Charging

Istilah fast charging berasal dari bahasa Inggris, yang artinya adalah pengisian cepat. Fitur pengisian daya baterai secara cepat yang umumnya menggunakan kabel (wired).

Adapun jenis kabel yang mendukung fitur fast charging adalah kabel berjenis USB Type-C. Jika sebuah charger memiliki daya hantar listrik sebesar 15 Watt, maka sudah bisa dikategorikan sebagai fast charing.

Daya hantar ini diformulasikan dari kombinasi satuan Ampere (A) dan Volt (V). Bisa diartikan daya pada 3 Ampere/5 Volt bisa menghantarkan daya hingga 15 Watt.

Pengertian Quick Charging

Berbeda dengan fast charing yang merupakan fitur pengisian daya secara cepat pada ponsel, quick charging merupakan sebuah trademark untuk produk ponsel yang dibuat oleh perusahaan Qualcomm. 

Jadi, trademark ini ditujukan untuk produk charger yang kompatibel dengan chipset ponsel yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.

Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging

Setelah mengetahui perbedaan fast charging dan quick charging, bisa disimpulkan jika keduanya memiliki fungsi yang serupa, yaitu sama-sama bisa mengisi daya ponsel secara cepat.

Namun istilah quick charging sendiri lebih spesifik dan hanya digunakan pada perangkat yang menggunakan chipset produksi Qualcomm. Isitlah cast charging bisa digunakan pada semua ponsel dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali.

Jika digunakan pada perangkat yang kompatibel, fitur fast charging maupun quick charging bisa berfungsi dengan baik.

Pengisian Daya Baterai Ponsel

Jika charger dengan fitur fast charging rusak, maka ponsel masih bisa mengisi daya baterai menggunakan charger biasa yang tidak punya fitur fast charging. Hanya saja proses pengisian baterai tidak bisa secepat saat menggunakan kepala charger aslinya, karena daya yang dihantarkan bisa jadi lebih rendah dari yang direkomendasikan.

Hal ini tentu akan berpengaruh pada kondisi baterai. Lama-lama baterai akan mengalami kerusakan, karena baterai ponsel tidak terisi pada kecepatan yang direkomendasikan.

Baik fast charging maupun quick charging, keduanya mampu mengisi daya baterai dengan cepat hingga 50 - 80 persen. Setelah mencapai kapasitas tertentu, proses pengisian daya akan melambat.

Proses pengisian daya baterai pada ponsel dibagi menjadi tiga tahap :

  • Fase konstan, charger akan menghantarkan daya baterai ponsel dengan tinggi, sehingga proses pengisian baterai berjalan secara cepat.
  • Fase saturasi, pada tahapan ini, jika tegangan telah mencapai puncaknya, maka arus daya juga akan menurun.
  • Fase trickle / topping, daya akan mengalir secara perlahan hingga baterai ponsel terisi penuh.

Berapa Usia Baterai Ponsel?

Baterai yang menggunakan fitur fast charging cenderung lebih kuat jika dibandingkan dengan baterai yang tidak kompatibel.

Di sisi lain, pengisian daya cepat juga bisa memengaruhi penggunaan ponsel. Baterai ponsel yang cepat terisi, menyebabkan penggunaan ponsel juga akan semakin intens, sehingga proses pengisian daya baterai akan lebih sering.

Biasanya baterai ponsel memiliki umur penggunaan antara 3 hingga 5 tahun atau sekitar 500 hingga 1.000 kali siklus (cycle) pengisian daya.

Terlalu sering mengisi daya baterai, bisa mengurangi umur pemakaian baterai, sehingga performanya juga akan menurun. Apalagi jika ngecharge ponsel sambil bermain game atau menonton film. 

Jadi, sebisa mungkin bersikap bijaklah dalam menggunakan ponsel, termasuk urusan mengisi daya baterai ponsel.

Demikian artikel mengenai perbedaan fast charging dan quick charging bisa dibagikan. Semoga bisa menambah wawasan sekaligus mengingatkan kita semua agar lebih smart lagi dalam penggunaan ponsel dan pengisian daya baterai ponsel.

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging"